Day 2 komunikasi produktif kelas bunda sayang
4 november 2017
Hari ini, seperti biasa selalu
ada perkembangan baru baby Q yang membuat saya bahagia sekaligus
terheran-heran. Kok bisa ya anak kecik ini mengcopy apa yang ia dengar dan
lihat dengan begitu cepat?
Jika dihubungkan dengan kaidah komprod,
hari ini saya belajar tentang mengendalikan emosi dan intonasi/suara yang
ramah. Yang menarik bagi saya sendiri, saya diingatkan langsung oleh bayi umur
23 bulan.
Cerita pertama :
Adzqya sedang ngemil Tahu di meja
makan (duduk di high chair). Karena terlihat anteng jadi saya bisa tinggal untuk
mengerjakan hal lain. Ketika saya kembali lagi ke meja makan, Qya masih anteng.
Saya kira tahunya sudah habis dimakan tapi ternyata tahu yang tadi dikasih
sudah berserakan di kolong meja alias dimainin aja. Refleks saya berkata “astagfirullahadziiiim”
dengan nada gemas.
Sambil saya menyapu membereskan
tahu2 yang berceceran terjadi percakapan
Saya :” neng nanti ga boleh kayak
gini lagi ya, ga boleh mainin makanan, makanan ga boleh dibuang-buang kayak
gini….bla2”. Di bagian ini saya menyadari belum melakukan komprod Karena meskipun
nada bicara saya tenang dan ramah tapi kalimat yang dibicarakan terlalu
panjang sehigga lebih ke ‘nyerocos’.
Saat saya masih nyapu tiba – tiba
adzqya bilang dengan nada lucunya “Ibuuu
jangan marah ibuuu, nanti tahunya nangiiiis”.
Saya refleks langsug berhenti menyapu karena merasa diingatkan oleh
Qya. Jadi tadi Qya merasa saya sedang marah2 ke tahu. Wkwkwk.
Cerita ke dua
Tadi sore saya sempat ga sabar
saat Adzqya sedang pakai sandal sendiri. Karena biasanya dia sudah lancar, jadi
ketika tadi dia agak lama pakai sandal saya refleks berkata “cepetan iiihh”
dengan nada merajuk(ga nada tinggi tapi seperti merajuk ga sabar) .
Tiba – tiba Qya bilang “ ibu
jangan nangis ibu”. Saya langsung ketawa dan bilang “ibu ga nangis kok, maaf
yaa”.
Saya langsung keingetan dengan
kaidah intonasi dan suara yang ramah. Sebenarnya saya bisa aja sabar dan
memberi tahu agar dengan nada yang ceria. Tapi jika sedang merasa terburu –
buru seringkali sifat ga sabaran muncul.
Mudah2an untuk hari – hari selanjutnya
bisa mempraktekan komprod dengan lebih baik lagi.
Masyaallah tabarakallah,
Terimakasih Adzqya sudah menjadi penyejuk hati dan mata bagi ibu
kemarin, hari ini dan selamanya.
.
.
.
.
#Day 2
# Komunikasi Produktif
#tantanganlevel1
0 komentar